Ronaldo si raja gol

Ronaldo lahir di Madeira, Portugal, anak dari Maria Dolores dos Santos Aveiro dan José Dinis Aveiro. Dia memiliki kakak laki-laki bernama Hugo, dan dua kakak perempuan, Elma dan Liliana Cátia. Liliana Bekerja sebagai penyanyi dengan nama panggung “Ronalda” di Portugal. Diberi nama keduanya “Ronaldo” dipilih dari mantan Presiden AS Ronald Reagan, yang jadi aktor favorit ayahnya.Nenek buyutnya Isabel da Piedade berasal dari Cape Verde.Keluarganya penganut Katolik taat dan hidup dalam kemiskinan, Ronaldo tidak punya mainan dan berbagi kamar dengan saudara-saudaranya. Pada usia 14, Ronaldo setuju dengan ibunya untuk fokus sepenuhnya pada sepak bola.

Ronaldo punya sebuah kisah pilu yang jarang diketahui oleh publik. Misalnya, saat ia berjuang di akademi Sporting Lisbon. Hal itu kemudian ia ungkap dalam sebuah tulisan dai The Players Tribune. Ronaldo mulai bergabung dengan akademi Sporting saat berusia 11 tahun. Pada usia ini, tentu saja ia masih seorang bocah yang butuh kasih sayang dan perhatian ekstra dari keluarganya. Tapi, ia sudah harus berjauhan dengan ibu dan keluarganya. “Saya tidak mengenal siapapun dan sangat sepi. Keluarga saya hanya mampu menjenguk empat bulan sekali atau mungkin lebih. Saya sangat merindukan mereka sehingga setiap hari terasa menyakitkan,” tulis Ronaldo. “Saya hampir menangis setiap harinya. Saya masih di Portugal, tapi saya merasa ada di negara lain,” sambungnya. Tapi, rasa cinta Ronaldo pada sepakbola telah membulatkan tekadnya untuk bertahan dengan segara rintangan. Ronaldo sadar bahwa dirinya punya bakat yang spesial di sepakbola dan harus bertahan. Rekan-rekannya pun turut menyemangatinya. Tak hanya dari rekan-rekannya, bakat Ronaldo pun mulai tercium oleh para pelatih di akademi Sporting dan pemandu bakat. “Tapi kemudian ada seseorang yang berbisik ‘Ya, tapi saya dia terlalu kecil,” kisah Ronaldo. Mendapatkan cibiran, Ronaldo, yang dulu tubuhnya memang kecil, tidak lantas surut niat. Sosok yang kini menjadi kapten bagi timnas Portugal justru makin bersemangat. Ronaldo pun memilih untuk berlatih dengan porsi tambahan. Ia mulai melatih otot tubuhnya. “Saya berhenti bermain seperti anak kecil, saya berhenti bertingkah seperti anak kecil, saya berlatih seolah saya akan menjadi yang terbaik di dunia.”

Leave a comment